Kamis, 10 Desember 2015

Hanya 30 Persen Petani Jadi Anggota Kelompok Tani



 YOGYAKARTA – Dekan Fakultas Pertanian UGM Dr. Jamhari mengatakan sebanyak 26 juta petani di Indonesia yang mengikuti sensus pertanian pada tahun 2013 diketahui hanya 30 persen saja petani yang menjadi anggota kelompok tani. Sementara banyak bantuan dan program yang dijalankan pemerintah lewat Gapoktan. Dengan demikian banyak program yang dicanangkan pemerintah tidak dirasakan sebagian besar petani. “Selama ini bantuan lewat kelompok tani, padahal hanya 30 persen saja yang jadi anggota kelompok tani,” kata Jamhari dalam Diskusi yang bertajuk ‘Mewujudkan Keswadyaan Petani Melalui Penguatan Usaha dan Kelembagaan’ yang berlangsung di Jogja Plaza Hotel Yogyakarta, Kamis (10/12).

Jamhari mengatakan dari sensus tersebut, diketahui hanya 4 persen dari petani yang memanfaatkan jasa koperasi untuk melaksanakan kegiatan usaha tani. “Padahal  dulu ada kelembagaan petani lewat KUD, tapi kini tidak banyak yang membicarakan KUD lagi,” katanya.

Jamhari mendesak pemerintah untuk segera membentuk kelembagaan ekonomi baru bagi petani yang melibatkan seluruh unsur petani. Desain kelembagaan itu dengan skala besar dengan  jejaring korporasi. Menurutnya, masalah petani bukan hanya soal sempitnya lahan yang digarap, tapi dari sisi pendapatan, mereka yang dirasa tidak cukup. “Dari sensus itu diketahui bahwa 47 persen petani mengaku pendapatan mereka tidak cukup,” katanya.

Sementara itu Dr. Bambang Adi WinarsoDeputi Bidang Koordinasi Pangan dan Sumber Daya Hayati Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam keterangan rilis yang dikirim pada wartawan mengatakan penguatan posisi tawar petani melalui kelembagaan ekonomi merupakan kebutuhan yang sangat mendesak agar petani dapat bersaing dan mandiri. “Desain kelembagaan petani harus dibangun dengan melakukan reorganisasi kelembagaan,” ujarnya.

Penguatan kelembagaan petani menurutnya dilakukan dengan pengembangan industrialisasi perdesaan berbasis pertanian dan pengembangan fasilitas permodalan perdesaan dan pasar. (Humas UGM/Gusti Grehenson)