Sabtu, 16 Juni 2012

Memasuki Tanam Padi


Suasana perkampungan Dusun Gebang Desa Gedungarum, Kanor 
Bojonegoro pada awal Juni 2012 ini

Buruh tani sedang daut/mencabut bibit padi untuk selanjutnya 
ditanam/tandur di lahan persawahan pada awal Juni 2012 ini. 

Seorang petugas HIPA sedang menyalakan mesin pompa air lahan persawahan 
di Dusun Kemiri Desa Prigi, Kanor pada 6 Juni 2012.

KANOR – Awal Juni 2012 ini petani di Des Gedungarum dan Desa Prigi Kecamatan Kanor Bojonegoro sudah mulai memasuki masa tanam padi. Biasanya, musim tanam padi serentak ini hanya akan berlangsung sampai 14 hari saja. Sebab, bila masa tanam tidak serentak maka tanaman padi/tandur akan rawan terserang hama dan harga padi pada musim akan mudah dipermainkan oleh tengkulak.

“Mudah-mudahan panen nanti harga padi kering tinggi sehingga dapat digunakan untuk biaya sekolah anak dan kebutuhan sehari-hari,” kata Ramijo, anggota koperasi ngudi mandiri yang tinggal di Des Gedungarum, Kanor.

Inilah stok pupuk tahap pertama yang di koperasi ngudi mandiri.  
Memasuki musim tanam padi, KSU ngudi mandiri mendatangkan pupuk untuk keperluan anggota dan petani yang membutuhkan pupuk. Pupuk yang dijual ialah urea, SP/ZA, petroganik, ponska dan obat-obatan pertanian yang dibutuhkan para petani. (admin ngudimandiri)

Jumat, 15 Juni 2012

Petani Mulai Tanam Temakau



Petani Dusun Kemiri Desa Prigi, Kanor, Bojonegoro sibuk mencabut dederan "bibit tembakau". Selanjutnya, dederan tersebut ditanam di ladah mereka. Butuh ketelatenan menanam padi agar tumbu dengan baik.

Petani sibuk mencabut dederan. Aktivitas ini terlihat pada 8 Juni 2012 lalu.

Lahan persawahan milik anggota koperasi ngudi mandiri yang akan ditanami tembakau jenis Paiton.


KANOR – Musim kemarau telah tiba. Ini bertanda petani di Kecamatan Kanor sudah mulai sibuk di sawah mereka. Sibuk apa? Bagi petani yang sawahnya berdekatan dengan Sungai Bengawan Solo mereka sudah mulai menanam padi sedangkan sawah yang jauh dari aliran sungai Bengawan Solo sibuk menanam tembakau.

Tidak mudah memang menanam tembakau. Petani tembakau harus sabar, teliti, telaten dan paling penting ialah rela bekerja keras supaya hasil panen tembakau baik dan bagus. Petani di Kecamatan Kanor lebih banyak menanam tembakau jenis paiton. Alasannya, lebih ringat merawatnya dan gampang dijual kepada para tengkulak yang sudah memiliki jaringan ke gudang pabrik rokok.

Menjadi petani tembakau tidaklah gampang. Petani tembakau tidak hanya tergantung iklim/cuaca dan teknik perawatan tapi juga tergantung pada perusahaan rokok yang akan membeli hasil panen petani. “Jika sering hujan, maka harga tembakau dipastikan akan rendah. Jauh dari bayangan dan keinginan petani,” kata Abdul Khamim, petani tembakau asal Prigi, Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur.

Tidak hanya cuaca yang mempengaruhi nilai jual tembakau, stok tembakau di gudang perusahaan rokok sering kali menjadi penentu utama faktor nilai jual beli tembakau. Bahkan, tidak menutupkemungkinan antar tengkulak dengan perusahaan rokok bersengkokol memainkan harga tembakau petani.

“Bagi petani yang paling penting tembakau laku, berapa pun harganya yang penting laku. Tapi kalau harganya rendah ya lebih baik dibiarkan di sawah,” jelas Alimun, petani tembakau yang memiliki lahan 0,5 hektare ini.

Lahan persawahan milik anggota koperasi ngudi mandiri yang akan ditanami tembakau jenis Paiton.
Untuk mengembangkan pertanian, KSU ngudi mandiri tengah mencari investor untuk pompanisasi area persawahan dan pengembangan usaha dibidang pertanian, peternakan, perikanan, simpan pinjam dan unit usaha yang lain. Bagi yang ingin menanamkan usahanya dapat menghubungi KSU ngudi mandiri di email ngudimandiri@gmail.com atau telepon 08112501029.

“Mudah-mudahan usaha kita lancar. Mari wujudkan swasembada beras, pangan dan komoditas pertanian lainnya,” kata Ketua KSU ngudi mandiri Ahmad Riyadi. (admin ngudi mandiri)