BOJONEGORO - Larangan merokok di tempat umum dan kampanye bahaya rokok oleh pemerintah dipastikan akan berimbas kepada petani tembakau. Apalagi, pemerintah akan mengeluarkan aturan pembatasan pembelian tembakau oleh pabrik rokok.
Untuk mencegah agar petani tembakau tidak putus asa dan tetap bisa mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya pemerintah mulai memberikan edukasi kepada petani. Salah satunya dengan melakukan penyuluhan dan edukasi kepada para petani tembakau.
Anggota KSU NM Gedongarum, Kanor, saat mengikuti sosialiasi tembakau. |
“Suatu
saat nanti pemerintah akan membatasi tanaman tembakau. Agar petani tidak
dirugikan maka mulai sekarang pemerintah meminta petani menanam komoditas
pertanian seperti padi, jagung, kacang, cabe, dan tanaman lain yang tidak membutuhkan
air banyak," kata Kabid Bina Usaha Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Pemkab
Bojonegoro, Hari Modji Santoso SH dalam acara Pembinaan Teknis Perkoperasian
bagi Petani Tembakau pada Sabtu (8/8) lalu.
Menurut
Hari, kelompok petani tembakau harus mulai memikirkan tanaman apa yang cocok
untuk ditanam dilahannya. Langkah ini perlu dilakukan agar petani tetap
mendapatkan penghasilan. Agar produk pertanian yang ditanam para petani
memiliki nilai jual maka diantara para petani harus saling bekerjasama.
“Petani
juga bisa bekerjasama dengan koperasi untuk memasarkan produk pertaniannya
seperti jagung, kacang, dan padi supaya tidak dipermainkan oleh tengkulak,”
terang staf Dinas Koperasi Pemkab Bojonegoro Slamet Wiyono.
Anggota KSU NM Antusias mengikuti sosialiasi tembakau. |
Anggota
Koperasi Ngudi Mandiri, Ahmad Basir mengatakan petani tembakau di wilayah
Kecamatan Kanor banyak yang ingin beralih ke tanaman padi. Hanya, para petani
terkendala pasokan air untuk mengairi lahan pertaniannya terutama saat musim
kemarau. “Kami minta pemerintah supaya membuat bendungan atau waduh supaya para
petani tidak lagi kesulitan air untuk tanaman padinya," kata Basir.
Selain
padi, petani ingin menanam palawija seperti jagung, kacang, dan sorgum. Hanya,
para petani kesulitan memasarkan karena keterbatasan jaringan dan permodalan. “Lebih
enak tanam padi atau palawija ketimbang tembakau. Tanam tembakau susah karena
harus sering menyiram dan harganya tidak sebanding dengan biaya operasional,
keluhnya. (admin)