Selasa, 18 Agustus 2015

Petani Tembakau Diminta Beralih Tanaman Lain


BOJONEGORO - Larangan merokok di tempat umum dan kampanye bahaya rokok oleh pemerintah dipastikan akan berimbas kepada petani tembakau. Apalagi, pemerintah akan mengeluarkan aturan pembatasan pembelian tembakau oleh pabrik rokok.
Untuk mencegah agar petani tembakau tidak putus asa dan tetap bisa mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya pemerintah mulai memberikan edukasi kepada petani. Salah satunya dengan melakukan penyuluhan dan edukasi kepada para petani tembakau.


Anggota KSU NM Gedongarum, Kanor, saat mengikuti sosialiasi tembakau.
“Suatu saat nanti pemerintah akan membatasi tanaman tembakau. Agar petani tidak dirugikan maka mulai sekarang pemerintah meminta petani menanam komoditas pertanian seperti padi, jagung, kacang, cabe, dan tanaman lain yang tidak membutuhkan air banyak," kata Kabid Bina Usaha Koperasi Dinas Koperasi dan UKM Pemkab Bojonegoro, Hari Modji Santoso SH dalam acara Pembinaan Teknis Perkoperasian bagi Petani Tembakau pada Sabtu (8/8) lalu.

Menurut Hari, kelompok petani tembakau harus mulai memikirkan tanaman apa yang cocok untuk ditanam dilahannya. Langkah ini perlu dilakukan agar petani tetap mendapatkan penghasilan. Agar produk pertanian yang ditanam para petani memiliki nilai jual maka diantara para petani harus saling bekerjasama.

“Petani juga bisa bekerjasama dengan koperasi untuk memasarkan produk pertaniannya seperti jagung, kacang, dan padi supaya tidak dipermainkan oleh tengkulak,” terang staf Dinas Koperasi Pemkab Bojonegoro Slamet Wiyono.

Anggota KSU NM Antusias mengikuti sosialiasi tembakau.
Anggota Koperasi Ngudi Mandiri, Ahmad Basir mengatakan petani tembakau di wilayah Kecamatan Kanor banyak yang ingin beralih ke tanaman padi. Hanya, para petani terkendala pasokan air untuk mengairi lahan pertaniannya terutama saat musim kemarau. “Kami minta pemerintah supaya membuat bendungan atau waduh supaya para petani tidak lagi kesulitan air untuk tanaman padinya," kata Basir.

Selain padi, petani ingin menanam palawija seperti jagung, kacang, dan sorgum. Hanya, para petani kesulitan memasarkan karena keterbatasan jaringan dan permodalan. “Lebih enak tanam padi atau palawija ketimbang tembakau. Tanam tembakau susah karena harus sering menyiram dan harganya tidak sebanding dengan biaya operasional, keluhnya. (admin)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar